Saturday, August 29, 2009

Pemegang Tiket Nasa

Empat calon antariksawan Indonesia hasil seleksi terakhir akan dikirim ke Nasa untuk seleksi berikutnya. masing-masing Taufik Akbar, Pratiwi, M.K Yusuf, dan B. Harymurti (nas)

KINI tinggal empat nama yang tersisa sebagal calon antariksawan pertama Indonesia. Nama mereka diumumkan oleh Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, A. Tahir, Selasa pekan ini. Mereka merupakan hasil pilihan dari 12 calon, yang telah menjalani masa karantina penuh selama satu minggu di Lembaga Kesehatan Penerbangan & Ruang Angkasa (Lakespra) Saryanto, akhir Juni lalu. Lewat seleksi tahap kedua yang diisi acara wawancara dengan Tim Persiapan Antariksawan Indonesia (TPAI) dan Kopkamtib, keempat calon tersebut akan berangkat keAS, akhir bulan ini, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di lembaga penerbangan antariksa negara itu (NASA) selama dua minggu. "Tapi hanya untuk mengetahui apakah keempat calon itu dapat diterima NASA, sedangkan siapa yang akan dipilih ditentukan oleh Indonesia," kata Prof. Dr. Doddy Tisnaamidjaja, ketua TPAI.

Besar kemungkinan keempat calon akan diterima NASA. "Soalnya, saya lihat pemeriksaan di Indonesia lebih ketat daripada di NASA sendiri," kata Duane L.Ross, ketua Dewan Seleksi Astronaut NASA. Ia dan Dr. Robert Parker - astronaut AS - diundang ke Indonesia, akhir bulan lalu. Sebagai contoh, NASA sendiri dalam menyeleksi calon astronautnya tak menggunakan pengujian human centrifuge, decompression chamber, ataupun ENG yang digunakan untuk menyeleksi calon penerbang tempur itu. "Wah, kalau menggunakan alat-alat itu, kami takut tak ada yang melamar jadi antariksawan," kata Ross berseloroh.

Agaknya era pemilihan the right stuff dalam menentukan calon astronaut memang tinggal nostalgia belaka. "Saya kira 75% dari 100 orang yang diambil sembarangan di AS bisa memenuhi syarat," kata Robert Parker, ahli astronomi itu.

Penerbangan ruang angkasa memang sudah mendekati bentuk rutin. Program pesawat ulang alik NASA, misalnya, dijadwalkan mengangkasa setiap tiga minggu. NASA masih berharap jumlah penerbangan tiap tahun ini dapat ditingkatkan lagi. "Soalnya, kami baru mencapai titik impas jika mengangkasa setiap dua minggu," kata Ross menelaskan.

Karena itu, pesawat ulang alik dirancang agar setiap orang dapat memanfaatkannya. Misalkan dalam melakukan olah gerak dengan luwes sehingga penumpang di dalamnya hanya merasakan percepatan di bawah 3 G saja. Tekanan udara di dalamnya pun dijaga tetap I Atm. Artinya, lebih "normal" daripada di dalam pesawat Boeing 747 atau pesawat terbang komersial lainnya.

Namun, TPAI sendiri memang mempertimbangkan faktor lain di luar kesehatan jasmani dan rohani belaka. "Dia 'kan harus mewakili bangsa Indonesia," kata dr. Sunaryo, wakil ketua TPAI. Selain itu, antariksawan ini diharapkan mampu melakukan eksperimen ilmiah Indonesia yang dilaksanakan di angkasa luar itu. Berikut ini, kecuali Bambang Harymurti (lihat Surat dari Redaksi), tiga calon astronaut lainnya yang nama-namanya diumumkan Menparpostel A. Tahir, setelah melaporkannya ke Presiden, Selasa pekan ini.

Dr. Pratiwi Pujilestari Soedarmono, Ph.D.Dosen FK UI ini adalah satu-satunya calon astronaut Indonesia yahg merangkap sebagai pengusul eksperimen ilmiah. Gelar doktor di bidang rekayasa genetik diperolehnya dari Universitas Osaka, Jepang, Maret 1984. Konon, ibu muda, 33, ini adalah doktor wanita Indonesia pertama yang lulus dari Negeri Sakura.

Mondar-mandir mengikuti seminar ilmiah di luar negeri, Pratiwi - yang biasa dipanggil Wiwik - selalu membawa oleh-oleh kuman ke tanah air. Kuman ini yang kemudian disimpan dan ditelitinya di Bagian Mikrobiologi UI, Jakarta. Waktu luangnya yang sempit dimanfaatkan bagi anak tunggalnya yang baru berusia 8 tahun atau suaminya, seorang pengusaha swasta.

"Saya melamar karena dorongan rekan sekerja," kata Wiwik, yang banyak mengenal para cendekia Indonesia itu. Kegemarannya berjoging, renang, ataupun tenis, tampaknya, membuat peneliti yang berbobot 53 kg dengan tinggi 164 cm ini mampu menjaga kesehatan dan kebugarannya.

Kapten M.K. Yusuf

Calon antariksawan tertua ini, 49, sangat dikenal dalam dunia penerbangan nasional. Maklum, sebagai instruktur kepala di Dinas Kelaikan Udara, hampir semua pesawat terbang di Indonesia harus diuji coba olehnya. Termasuk yang baru mengalami overhaul. Kemampuannya sebagai penerbang terbukti dari dipercayanya bekas penerbang TNI AL ini sebagai instruktur penerbang keluarga Presiden.

Bertubuh tinggi dan langsing, Monty nama panggilan Yusuf - mengaku suka berjoging di sekitar rumahnya, kompleks perhubungan udara di Warung Jati, Jakarta. Alasan melamar menjadi antariksawan? "Ah, sekadar ikut meramaikan," katanya berdiplomasi.

Ir. Taufik Akbar

Barangkali inilah calon antariksawan Indonesia yang paling menguasai soal Satelit Palapa. Pasalnya, insinyur elektro ITB ini bekerja di bagian perencanaan Perumtel dan ikut sibuk dalam proyek Palapa B2.

Ayah muda ini, 34, dikenal agak pendiam ketika menjalani karantina. Karena itu, tak begitu dikenal. Namun, sifatnya sebagai pendengar yang baik terbukti ketika ia mengajukan pertanyaan yang selalu kritis.

Keempat calon ini akan dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu dua orang yang akan menjalani latihan di Houston, AS, mulai Februari tahun depan dan yang akan berlatih sebagai cadangan - di Indonesla.

Yang ikut dalam pesawat ulang alik Columbia, 23 Juni 1986, hanya satu antariksawan Indonesia. Yang seorang lagi memang disiapkan sebagai cadangan saja. Pihak Indonesia, agaknya, merasa perlu memiliki tiga cadangan, sementara NASA biasanya hanya menyiapkan satu. Sebab, sejak peluncuran antariksawan pertama NASA, 1961, baru satu kali astronaut cadangan dipakai.

No comments:

Post a Comment

Antariksa

Made In Indonesia

Falak dan Antariksa

Beasiswa dan Lowongan Kerja

-::[AIRCRAFT CARRIER INDONESIA]::-