"Gedung satelit Palapa seluas 2.500 m2 ini terdiri dari berbagai ruang pengendali dan pengawas, seperti ruang control communication, ruang control satelit dan ruang base band and Intermediate Frequency," ujar CEO Indosat Harry Sasongko saat peresmian gedung satelit Palapa-D di bumi Indosat, Jatiluhur, Purwakarta, Jumat (14/8/2009).
Harry menambahkan, peluncuran Satelit Palapa-D akan membantu Indosat untuk memberikan pelayanan terbaik dan berkesinambungan bagi pelanggan pengguna layanan satelit yang sebagian besar broadcaster televisi, penyedia jasa VSAT serta pelanggan korporat.
Sebelumnya dikabarkan, Indosat menghabiskan dana USD230 juta untuk peluncuran satelit Palapa D di Xichang, China akhir Agustus mendatang. Satelit D akan menggantikan satelit C2 yang akan berakhir pada 2011.
Satelit Palapa D mengangkut 40 transponder, yang terdiri dari 24 standar C-Band, 11 C-Band Transponder, 5 Ku-Band Transponder. Satelit baru ini akan mencakup Indonesia, negara-negara ASEAN, Asia, Timur Tengah dan Australia. Satelit tersebut akan diluncurkan pada akhir Agustus 2009 dengan beban 4,1 ton dan tenaga payload sebesar 6,4 kW.
Nantinya, satelit Palapa D akan menjadi back bone (jaringan tulang punggung) telekomunikasi baik untuk seluruh data maupun multimedia.
Masa orbit Satelit Palapa D selama 15 tahun. Sebesar 80 persen layanan satelit ini akan digunakan untuk lokal dan 20 persen untuk asing yang menjangkau wilayah Asia hingga Afrika. Satelit Palapa D akan berada di orbit 113 derajat Bujur Timur (BT) menggantikan posisi Palapa C2 yang nantinya pindah ke orbit 150,5 derajat BT.
Peluncuran satelit itu merupakan hasil Kerjasama kontrak dengan Thales Alenia Space. kerjasama meliputi pengadaan satelit, peluncuran satelit, asuransi peluncuran, peningkatan kapabilitas atau kemampuan stasiun pengendali satelit serta pelatihan bagi Indosat.
No comments:
Post a Comment