Sunday, November 22, 2009

Politik Kepentingan Luar Angkasa Indonesia

Sejarah dan Perkembangan Satelit
Semenjak Sputnik yang notabene merupakan satelit buatan manusia pertama diterbangkan oleh Uni Soviet menuju antariksa pada 4 Oktober 1957, maka semenjak itu pula antariksa menjadi suatu daerah baru yang harus “ditaklukan” bagi negara-negara di Bumi, khususnya Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Karena kedua negara adidaya itu yang menjadi pelopor dalam perkembangan teknologi satelit. Semenjak itu pula, peran satelit semakin penting, sehingga banyak negara yang kemudian mengembangkan teknologi dan anggarannya untuk mengirimkan satelit ke luar angkasa.

Daftar Peluncuran Satelit Pertama dari Berbagai Negara
No Negara Tahun Peluncuran Roket Satelit
1 Uni Soviet 1957 Sputnik-PS Sputnik 1

2 Amerika Serikat 1958 Juno 1 Explorer 1

3 Perancis 1965 Diamant Astérix

4 Jepang 1970 Lambda-4S Ōsumi

5 RRC 1970 Long March 1 Dong Fang Hong I

6 Inggris 1971 Black Arrow Prospero X-3

7 India 1980 SLV
Rohini

8 Israel 1988 Shavit
Ofeq 1

9 Rusia 1992 Soyuz-U
Templat:Kosmos

10 Ukraina 1992 Tsyklon-3
Strela

11 Iran 2009 Safir-2
Omid 1

Sumber :http:// www.wikipedia/satelit.com

Tak mau tertinggal dengan negara-negara lainnya, Indonesia juga mengembangkan satelit untuk dikirim ke luar angkasa, walaupun untuk pengirimannya masih harus “menumpang” pesawat antariksa negara lain. Di Indonesia sendiri satelit yang pertama kali diluncurkan ialah Palapa A1 pada 8 Juli 1976 yang bertujuan untuk memperlancar komunikasi di seluruh Nusantara.

Setelah Palapa A1 berhasil diluncurkan, Indonesia pun mengirimkan satelit-satelit lainnya ke antariksa, hingga Palapa C2 pada 15 Mei 1996. Hingga pada 2006 Indonesia berhasil menerbangkan satelit pertama buatan Indonesia, yaitu INASAT 1. Tak ketinggalan Indonesia juga mengembangkan satelit yang bernama LAPAN-TUBSAT yang proses pengerjaannya dikerjakan secara kerjasama dengan Universitas Teknik Berlin pada 2007. Hingga kini, Indonesia masih terus megembangkan teknologinya agar mampu mengirimkan satelit yang kualitasnya lebih baik lagi. Padahal biaya untuk mengembangkan satelit sangatlah mahal, selain itu masih banyak bidang lain yang harus dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Perlukah pemerintah Indonesia mengembangkan dunia persatelitannya?

Fungsi dan Kegunaan Satelit bagi Perekonomian dan Politik Indonesia

Dengan semakin berkembangnya teknologi yang dgunakan oleh satelit, maka semakin berkembang pula fungsi dan kegunaan dari satelit itu sendiri. Bila pada awalnya satelit digunakan untuk telekomunikasi dan hanya sebagai pemancar gelombang, kini satelit dapat berfungsi untuk mengamati citra atau objek yang terdapat di Bumi, bahkan dapat digunakan untuk mengawasi para pelaku kejahatan seperti di Amerika Serikat. Selain itu satelit juga dapat digunakan untuk mengamati objek yang terdapat di angkasa luar sana, sehingga satelit dapat berfungsi sebagai observatorium angkasa seperti Teleskop Hubble milik Amerika Serikat.

Dari segi Hankam (Pertahanan dan Keamanan), satelit akan sangat berguna. Khususnya untuk fungsi sebagai pengamat citra di Bumi, karena Indonesia mempunyai luas daerah yang sangat luas dimana sebagian besar dikelilingi oleh lautan. Untuk menjaga daerah teritorial Indonesia, khususnya di daerah perbatasan kehadiran satelit akan sangat berguna sebagai pengawas perbatasan. Selain untuk mengawasi perbatasan, satelit dapat juga digunakan untuk mengawasi sumber daya alam Indonesia yang berpotensi dan memiliki nilai jual yang tinggi. Seperti hutan, pertambangan, perikanan dan hasil-hasil alam lainnya. Sehingga kekayaan alam Indonesia dapat lebih terjaga dan aman dari para pencuri kekayaan negara yang bisa merugikan devisa negara.

Dari segi telekomunikasi satelit akan mampu untuk menghubungkan antar pelosok daerah di Indonesia. Baik untuk gelombang radio, gelombang televisi hingga gelombang telepon genggam atau telepon satelit. Dengan lancarnya komunikasi hingga ke seluruh pelosok Indonesia maka dapat dipastikan berkurangnya asymmetric information, sehingga kegiatan perekonomian akan meningkat di berbagai sektor. Yang pada akhirnya GDP negara akan mengalami peningkatan.

Fungsi yang terakhir merupakan prestige. Dengan berhasilnya Indonesia mengirimkan satelit yang canggih ke antariksa, hal tersebut akan menegaskan kepada dunia bahwa teknologi di Indonesia sudah berkembang. Sehingga Indonesia akan mempunyai tempat di antara negara-negara yang sudah lebih dulu berhasil mengirimkan satelit. Hubungan politik luar negeri Indonesia dengan negara-negara lain akan semakin kuat.

Kendala-kendala yang Dimiliki Indonesia
Bagan 1. Kendala-kendala Indonesia

Apabila kita menganalisa lebih lanjut, sebenarnya pokok ketiga permasalahan tersebut diakibatkan karena kurang pedulinya pemerintah dengan perkembangan satelit di Indonesia. Hal itulah yang menyebabkan masalah-masalah lainnya timbul.
Untuk membuat satelit yang well-qualified, salah satu faktor yang menentukan ialah teknologi yang memadai atau canggih, seperti komputerisasi di segala bidang pengerjaan. Dengan mengacu kepada NASA (National Aeronautics and Space Administration), maka teknologi yang dimiliki Indonesia ini sangatlah tertinggal jauh.

Persoalan lain ialah tentang kualitas sumber daya manusia. Manusia menjadi salah satu aspek yang paling penting dalam proses pembuatan satelit, karena manusia sebagai subyek pengerjaan. Teknologi secanggih apapun apabila tidak didukung dengan kualitas SDM yang memadai akan percuma.
Masalah lainnya sebenarnya merupakan masalah klasik bagi setiap pengerjaan proyek di negara ini, yaitu masalah dana. Perlu diketahui, untuk membuat satelit biayannya sangatlah besar, Anggarannya bisa mencapai ratusan juta US$ . Hal ini diperparah dengan belum dijadikannya proyek satelit sebagai proritas di dalam politik negara ini. Untuk contoh kasusnya saja, LAPAN mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana sebesar Rp 300 miliar untuk proyek satelit mikro . Bandingkan dengan negara-negara maju lainnya yang memberikan anggran sangat besar untuk pengembangan satelit. Rusia untuk mengembangkan satelitnya yang bernama Glonnas saja menganggarkan US$ 300 million.

Saran-saran untuk Mengatasi Hambatan dan Manfaat yang diterima Indonesia

Meskipun masalah yang dihadapi Indonesia terbilang “pelik” dalam mengembangkan dunia satelit di Indonesia, tetapi ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menyiasati dan mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain itu, saran-saran tersebut juga akan memberikan manfaat ekstra ayng bisa dinikmati oleh Indonesia nantinya.

Saran-saran
1. Mengubah Kebijakan Pemerintah
Hal yang pertama perlu dilakukan ialah membuat pengembangan satelit menjadi salah satu aspek pembangunan yang diprioritaskan oleh pemerintah. Dengan adanya jaminan dari pemerintah, maka setidaknya masalah-masalah yang menyangkut birokrasi bisa diminimalisasi. Selain itu jaminan dari pemerintah juga bisa mendorong pihak asing untuk berinvestasi di Indonesia.

2. Mendirikan Pusat Pengembangan Satelit Internasional
Untuk mengatasi masalah keterbelakangan teknologi, hal itu bisa diatasi dengan “alih teknologi”. Alih teknologi bisa dilakukan dengan membuat pusat atau pangkalan pembuatan dan pengembangan satelit Internasional di Indonesia yang dananya didapat dari pemerintah Indonesia dan investasi dari pihak asing. Dengan letak Indonesia yang melewati garis kathulistiwa, seharusnya hal itu menjadi nilai lebih yang menarik pihak asing untuk berinvestasi. Sudah bukan rahasia lagi bahwa meluncurkan pesawat angkasa luar lebih baik dilakukan di khatulistiwa . Pada awal 2000 sempat ada niat dari Rusia dan Amerika Serikat untuk menjadikan Pulau Biak di Propinsi Papua sebagai lokasi peluncuran satelit . Hanya saja terhambat karena sikap birokrasi Indonesia. Selain itu dengan dekatnya tempat pembuatan dan peluncuran pesawat angkasa luar, maka hal tersebut bisa meminimalisasi biaya yang harus dikeluarkan.

Indonesia juga mendapatkan manfaat dari segi ekonomi pembangunan, langkah tersebut juga bisa membantu pembangunan infrastruktur di daerah yang bersangkutan, sehingga bisa mengembangkan suatu kota baru. Kota tersebut bisa berkembang akibat adanya pusat pengembangan satelit internasional yang juga akan turut memicu pembangunan infrastruktur di daerah tersebut dan dapat memicu meningkatnya kegiatan perekonomian daerah tersebut. Dalam pembuatan pusat pengembangan satelit internasional tersebut juga akan banyak menyerap tenaga kerja, khususnya tenaga kerja daerah setempat. Baik tenaga kasar seperti buruh, mandor, keamanan hingga tenaga kerja trampil seperti arsitek, ahli Geologi hingga dokter. Sehingga bisa menyentuh sektor riil daerah setempat dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

Hal tersebut juga bisa digunakan untuk mengatasi problem rendahnya kualitas SDM Indonesia. Di pusat pembuatan satelit tersebut bisa dijadikan sebagai tempat pelatihan dan pendidikan bagi para teknisi-teknisi Indonesia. Para pengajarnya merupakan para teknisi asing yang didatangkan dengan tujuan alih teknologi. Dengan fungsinya sebagai meeting point maka diharapkan kualitas SDM Indonesia akan meningkat, termasuk dari segi attitude. Karena para teknisi lokal akan banyak berinteraksi dengan teknisi luar, sehingga diharapkan mereka dapat meniru budaya positif Barat yang menjadi budaya buruk bangsa kita, seperti tepat waktu, disiplin, tingginya etos kerja, profesionalitas dan integritas.

3. Mengembangkan Satelit Bersama dengan Negara Lainnya
Sedangkan untuk masalah dana, hal itu bisa diatasi dengan mengajak negara yang ber-GDP tinggi tetapi tidak mempunyai akses dan teknologi untuk mengembangkan satelit, atau negara yang belum memprioritaskan satelit sebagai pembangunan negerinya. Alternatif lain ialah Indonesia mengajak negara-negara pendonor Indonesia seperti Belanda, Jerman atau bahkan Luksemburg untuk menanamkan modalnya di pusat satelit internasional yang dikelola dan berlokasi di Indonesia.

Apabila Indonesia ingin mengembangkan hubungan regional agar lebih baik, maka Indonesia dapat mengajak negara-negara ASEAN untuk berinvestasi di pusat satelit tersebut. Didukung dengan berada di wilayah yang sama, maka seharusnya hal tersebut dapat menjadi semacam nilai lebih dalam mengajak ASEAN untuk ikut bergabung dalam proyek ini. Sehingga dalam proses pengerjaannya nanti, dana untuk pembuatan satelit ditutupi secara “patungan” atau bersama-sama oleh Indonesia dengan negara partner. Hal yang harus diperhatikan disini ialah kepentingan kedua negara dalam penggunaan satelit tersebut harus sama-sama terpenuhi.

Manfaat-manfaat yang akan didapat Indonesia
Dengan mengubah kebijakan pemerintah, maka sektor pengembangan satelit akan semakin mendapatkan “porsi lebih” di negara ini, sehingga akan ada banyak perhatian, baik berupa fasilitas maupun dana yang diberikan pemerintah. Begitu pula dengan mendirikan semacam pangkalan satelit internasional dan berinvestasi dengan negara lainnya dalam proyek satelit yang dikembangankan oleh Indonesia, hal tersebut akan memberikan beberapa manfaat yang didapatkan oleh Indonesia. Selain lancarnya proses alih teknologi, meningkatnya kualitas SDM Indonesia, berkembangnya infrastruktur daerah, meningkatnya pendapatan masyarakat, selesainya masalah dana, hingga dapat mempererat hubungan internasional antara Indonesia dengan negara-negara lainnya. Hal tersebut akan sangat berguna, terutama di era globalisasi seperti sekarang ini. Dimana suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya tanpa adanya bantuan dari negara lainnya.

Kesimpulan

Di Indonesia sendiri pengembangan satelit masih belum menjadi prioritas, ditambah dengan adanya berbagai faktor yang menghambat pengembangan satelit di Indonesia seperti teknologi, kualitas sumber daya manusia hingga dana, hal tersebut menyebabkan pengembangan satelit di Indonesia seakan “berjalan di tempat”.

Meskipun demikian, Indonesia dirasa perlu untuk mengembangkan dunia persatelitannya. Hal itu dikarenakan berbagai berbagai hal. Seperti kondisi geografis Indonesia yang sangat luas dan fungsi-fungsi satelit yang sangat berguna bagi Hankam dan komunikasi di Indonesia serta makin menegaskan posisi Indonesia di mata dunia akibat mengembangkan satelit.

Untuk mengatasi masalah agar pengembangan satelit dapat berjalan dengan lancar maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu adanya perhatian “ekstra” dari pemerintah, membuat pusat pengembangan satelit internasional dan mengembangkan satelit bersama negara lain. Dengan begitu masalah-masalah yang dihadapi dapat diselesaikan, bahkan Indonesia akan menikmati beberapa keuntungan dari dijalankannya kebijakan tersebut seperti lancarnya pembangunan infrastruktur dan makin kuatnya hubungan serta politik luar negeri Indonesia yang dapat memberikan dampak positif bagi Indoensia ke depannya.

Untuk itulah, walaupun pengembangan satelit masih belum menjadi prioritas di Indonesia, tetapi Indonesia akan mendapatkan dampak yang positif dari pengembangan dunia persatelitan di Indonesia. Untuk itulah pemerintah harus membantu dan mengembangkan dunia persatelitan Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Antariksa

Made In Indonesia

Falak dan Antariksa

Beasiswa dan Lowongan Kerja

-::[AIRCRAFT CARRIER INDONESIA]::-