Selain muatan GPS, masing-masing roket juga membawa misi muatan lainnya. Untuk roket RX-200 membawa muatan untuk tracking radar, yakni alat untuk mengetahui posisi roket secara penghitungan jarak dengan menggunakan frekuensi radio yang dipasang dari tiga titik ground station. Sedang, roket RWX-200 dan RWX-100, memasang fungsi sistem separasi dan sustainer sebagai roket kedua.
Ir. Hermayudi Irwanto, M. Eng. menambahkan, roket RWX-200 merupakan pengembangan lebih lanjut dari RWX-100. Dan semua ini berjalan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan. Sedangkan untuk roket RTX-100, dilakukan pengujian sistem folded wing. Maksud pengujian ini untuk mengetahui pengontrolan sistem terbukanya sayap mulai dari keadaan tertutup dan kestabilan sayap saat setelah terbuka.
Selanjutnya, untuk roket RKX-200, ia menjelaskan, tujuan pengujiannya ditekankan pada pendeteksian sistem manuver roket, mulai dari roll (guling), pitch (anggukan), dan yaw (gelengan) dari pergerakan roket saat meluncur.
Dari semua pengujian terbang roket-roket eksperimen Lapan kali ini, Yus Kadarusman menegaskan, semua data yang diperoleh berjalan dengan baik. “Tentunya, ini masih tetap harus dikembangkan lebih lanjut agar mendapatkan hasil yang lebih optimal,” tegasnya.
No comments:
Post a Comment